Spirit Lebaran Bagi Profesional

75 kata kata semangat hidup terbaru dan terbaik bikin optimis kejar impian 210301d

Spirit Lebaran Bagi Profesional
Oleh: Yons Achmad
(Praktisi Komunikasi. Pendiri Komunikasyik.com)

Bagi seorang profesional muslim, lebaran sudah jelas bakal menyemburkan sebuah spirit baru. Spirit yang lahir karena satu bulan penuh kita tertempa di kawah candradimuka puasa ramadan. Salah satu spirit itu adalah kembali menemukan makna hidup.

Hasilnya, dalam perspektif manajemen diri, kita bisa merasakan apa yang dikenal dengan istilah maximum personal productivity, sebuah momen di mana kita merasa berhasil meraih sebuah makna dalam keseharian dengan kerja-kerja (amal) produktif.

Bayangkan dalam hidup keseharian. Bangun di pagi yang hening, sembahyang, lalu memulai pekerjaan dengan ucapan basmallah. Seperti Rasulullah pernah berkata “Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan bismillahirrahmanir rahiim, amalan tersebut terputus berkahnya.”

Begitulah bagaimana seorang profesional muslim memulai hari dengan ucapan penuh harap agar setial amal, pekerjaan yang dilakukan mendapat keberkahan dan ridhoNya. Hasilnya, semua itu tak sekadar untuk penghidupan keluarga dan sesama, tapi juga untuk peradaban. Baik peradaban dunia maupun akhirat.

Lebaran, yang berarti lebar (selesai, tuntas), artinya kita telah melewati serangkaian terpaan selama bulan ramadan. Melahirkan pribadi yang baru berkat perjuangan dan pembelajaran selama bulan ramadan. Telah melewati banyak jalan. Diantaranya:

Pertama, jalan konfirmatif (penegasan). Ramadan adalah momentum penegasan bahwa kita tak hanya seorang manusia. Tapi, manusia yang beriman. Atas dasar inilah, satu hal yang paling penting, menjadi ciri paling utama orang beriman adalah cara berpikirnya. Pola pikir (mindset) orang beriman, tentu saja sangat berbeda dengan orang-orang pada umumnya. Inilah modal dasar seorang muslim, khususnya para profesional, di mana setiap pekerjaan yang dilakukan, iman menjadi prioritas sebagai basis pemikiran dalam mengambil setiap keputusan.

Kedua, jalan iluminatif (Pencerahan). Selama ramadan, kita berinteraksi penuh dengan Al-Quran. Selain spiritualitas kita terasah, juga interaksi intens kita dengan Allah SWT begitu dekat. Terlebih pada 10 hari terakhir ramadan. Begitu juga, kajian tafsir Al-Quran kita perdalam. Jelas, pencerahan itu hadir. Ramadan menjadi titik balik kehidupan. Dan lebaran adalah membuka lembaran untuk memutuskan sebuah pekerjaan (amal) yang berbeda karena pencerahan telah merasuk sebelumnya.

Ketiga, jalan transformatif (perubahan). Islam adalah agama amal. Itu sebabnya, seorang muslim yang telah berhasil melewati ramadan, dia akan semakin bersemangat melakukan amal yang selaras bagaimana Islam mengajarkan. Bukan sebuah amal untuk perubahan dalam perspektif duniawi semata, tapi melampaui semua itu. Amal yang baik bagi alam semesta, tapi juga punya dimensi transendental (akhirat).

Begitulah spirit lebaran. Penegasan identitas diri kita sebagai orang beriman, dengan pencerahan Qurani, menjadi kekuatan yang dahsyat untuk sebuah perubahan. Baik perubahan atas diri sendiri, lingkungan sekitar, bahkan demi cita-cita sebuah peradaban. Bagaimana seorang profesional? Dia juga punya spirit semacam itu dan bakal dahsyat juga ketika bisa diimplementasikan dalam bidangnya masing-masing. []