Spirit “Atomic Habits” Bagi Perubahan Kehidupan

atomic habits

Spirit “Atomic Habits” Bagi Perubahan Kehidupan
Oleh: Yons Achmad
(Kolumnis. Pendiri Komunikasyik.com)

Atomic Habits karya James Clear. Ini buku pertama yang saya baca di tahun 2022.  Tentu, saya baca sebagai satu upaya mendapatkan pencerahan hidup. Agar kemudian membawa berkah kehidupan dan penghidupan lebih baik setelah mengamalkannya dalam keseharian.  Harapannya begitu. Harap maklum, dua tahun belakangan (2020-2021) adalah periode yang kurang mengasyikkan dalam hidup dan karir saya.  Semua orang tahu, pandemi sedikit menggoda dan menguji kesabaran. Bisa bertahan itu sudah bagus. Dan 2022, optimisme kembali mengembang. Bismillah.

Baca buku pengembangan diri macam ini sebelumnya tak menarik gairah saya. Buku-buku yang saya baca lebih banyak berbau “wacana”,  rada serius, terutama buku-buku filsafat. Teman-teman di lingkungan pergaulan sering mengejek ketika ada yang masih saja mau baca  buku pengembangan diri macam “How To” ini. Sering diledek  sebagai buku “Softex” alias sekali pakai, buang. Artinya, buku macam begini tak berguna alias unfaedah. Secara tak langsung, saya juga terbawa untuk menghindari bacaan semacam itu.

Tapi, sesuai resolusi, saya berusaha untuk lebih membuka diri di awal tahun, termasuk pada genre bacaan. Dan buku yang diterbitkan Gramedia ini, sudah cetak ulang kesebelas. Artinya, pasti ada sesuatu yang menarik perhatian. Terbukti, lumayan banyak pembeli dan pembacanya. Atas dasar demikian, kemudian pelan-pelan saya buka dan baca buku ini. Kira-kira, adakah yang baru dari buku ini?

Buku ini berangkat dari sebuah pikiran untuk meluruskan pandangan. Seperti kata penulisnya, orang mengira ketika ingin mengubah hidup, kita perlu memikirkan hal-hal besar. Nah, tidak demikian bagi James. Menurutnya, perubahan ternyata berasal dari efek gabungan ratusan keputusan kecil. Seperti misalnya mengerjakan dua push-up sehari, bangun lima menit lebih awal, sampai menahan sebentar untuk tidak menelepon. Dia menyebut semua itu dengan atomic habits.

 Sampai di sini, saya tak menolak idenya. Ya memang begitu, saya sepakat.  Bagaimana prinsip atomic habits bicara tentang perubahan kecil yang memberikan hasil luar biasa. Kita mungkin sadar bahwa atomic habits merujuk pada perubahan sangat kecil, peralihan sangat remeh, perbaikan yang mungkin hanya 1%.  Namun, kendati kecil, atomic habits adalah kebiasaan-kebiasaan kecil yang merupakan bagian dari sistem yang lebih besar. Sama seperti atom-atom yang membentuk molekul, atomic habits adalah unsur pembentuk hasil-hasil yang luar biasa.

Hanya saja, saya tentu punya sedikit pertanyaan. Tak sepenuhnya percaya pakar pengembangan diri dan psikolog Barat. Layaknya buku-buku Barat, pasti ada sesuatu yang kurang dan lupa untuk disebut. Termasuk dengan buku ini, ambil contoh, parameter apa yang kemudian bisa menjadi rujukan bagi amal atomic habits ini?

Dalam hal ini, ide penulis saya kira masih mentok pada ukuran akal manusia, ukuran rasional manusia. Padahal, rasionalitas manusia sangat terbatas, tergantung bagaimana akal seseorang tumbuh dan berkembang dalam kedewasaan. Pada akhirnya, buku ini tak  bisa menjawab parameter  macam apa untuk bisa lebih dalam menjawab persoalan. Ada ruang yang kosong, yaitu ruang spiritualitas. Di sinilah kemudian agama menjadi sesuatu yang perlu dihadirkan bagi umat manusia.

Bagi seorang muslim, mereka mengenal apa yang disebut Adab atau boleh diartikan sebagai sekumpulan kebiasaan-kebiasaan baik sebagaimana dicontohkan Rasul Muhammad. Yang hasil akhirnya adalah  hadirnya sebuah akhlak (kharakter) yang baik pula.

Begitulah. Spirit atomic habits bisa kita amalkan dengan tetap merujuk pada prinsip-prinsip kenabian. Dengan begitu, kebiasaan-kebiasaan dalam perubahan kecil (atomic habits) ini bisa selaras dengan spirit nabawiyah. Hasilnya, tentu tak hanya perubahan-perubahan duniawi saja yang didapat. Kesuksesan karir duniawi semata. Tapi, juga berdimensi transenden (akhirat). Ini pembacaan sederhana saya atas buku ini. Ambil sisi baiknya, selaraskan dengan referensi nabawiyah, lalu amalkan. []