Resolusi Komunikasi Efektif 2023

komunikasi efektf

Resolusi Komunikasi Efektif 2023
Oleh: Yons Achmad
(Penulis, trainer, praktisi komunikasi. CEO Komunikasyik.com)

Tak Peduli Seberapa Besar Masalah Anda
Akan selesai Jika Dikomunikasikan

Apa itu   komunikasi efektif?  Selaras dengan hakikat komunikasi yaitu mencapai kesepahaman bersama (mutual understanding),  itulah filosofi komunikasi efektif. Bagi seorang profesional,  diartikan sebagai  sebuah jalan membangun dialog  seorang pribadi dengan pribadi lainnya  sesuai dengan  tujuan yang diharapkan (direncanakan). Di dalamnya terdapat tiga hal yang penting yaitu manusia, media dan pesan.

Komunikasi efektif   terjadi karena komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan) mencapai kesamaan makna.  Harapannya, komunikasi efektif mengasilkan perubahan pandangan, memberikan pengaruh sehingga melahirkan perubahan sikap bagi penerima pesan. Wilbur Schramm menyebutkan komunikasi sebagai suatu proses berbagi atau sharing process. Hal ini bisa dimaknai bahwa komunikasi merupakan upaya menumbuhkan kebersamaan (commonness)  dengan lawan bicaranya. Sementara,  komunikasi efektif juga dikenal istilah the communication is in tune. Artinya kedua belah pihak saling berkomunikasi dan sama-sama mengerti pesan yang sedang dibicarakan.

Di dalam kehidupan keseharian  seorang profesional. Entah Anda seorang ASN, pebisnis, pengusaha, guru, advokat, konsultan, dokter, karyawan swasta dll, semuanya memerlukan  komunikasi efektif. Di mana  komunikasi efektif bukan sebuah bakat, akan tetapi keterampilan yang bisa dimiliki asalkan terus diasah dan dilatih.  Keberhasilan komunikasi efektif seseorang selalu berdampak pada keberhasilan karir seseorang. Komunikasi efektif melahirkan kesuksesan, komunikasi yang tidak efektif (buruk) melahirkan kegagalan dalam segala bidang.

Itu sebabnya, resolusi komunikasi efektif diperlukan. Sebuah kebulatan tekad untuk berjanji pada diri sendiri memperbaiki komunikasi dengan orang lain agar lebih efektif. Tentu jalannya teramat beragam. Di sini, saya akan menawarkan tiga resep saja, diantaranya:

Pertama, Lebih Banyaklah Mendengar. Kesejatian komunikasi bukan pada bagaimana kekuatan berbicara, tapi lebih kepada kemampuan untuk mendengar (listening skill). Tentu, banyak kiat dan tips bagaimana menjadi pendengar yang baik dalam beragam Pelatihan Komunikasi Efektif. Tapi, pada prinsipya, ketika Anda mulai sekarang lebih banyak mendengar, percayalah, semakin banyak yang bisa Anda dapatkan. Baik Ilmu, keterampilan dan pengalaman. Dengan begitu, menjadi pendengar yang baik sejatinya sedang membangun kekuatan untuk kelak bisa berkontribusi lebih baik lagi untuk lingkungan sekitar.

Kedua, Tampakkan Kekuatan Empatimu. Dunia lebih memerlukan empati daripada simpati. Simpati adalah perasaan welas asih, ikut bersedih dengan penderitaan orang lain. Sementara, empati lebih dari itu. Ia bisa merasakan penderitaan yang dirasakan oleh lain lalu mengandaikan dirinya pada posisi tesebut. Simpati hanya sampai misalnya pada menitikkan airmata. Tapi, apakah bisa menyelesaikan persoalan orang lain? Tidak. Yang bisa adalah empati, karena bisa menggerakkan orang lain agar bisa membantu penderitaan orang lain dengan sekuat tenaga. Membantu sebisa mungkin atasi persoalan. Itu sebabnya, dunia lebih memerlukan empati daripada simpati

Ketiga, Fokus Pada Solusi, Bukan Masalah. Penyair Rendra pernah mengatakan “Suka Duka Bukanlah Istimewa, Karena Setiap Orang Mengalaminya”. Betul, setiap orang punya masalah. Tapi, sejarah akan mencatat mereka-mereka yang berhasil memecahkan beragam masalah yang muncul. Itu sebabnya, komunikasi efektif yang fokus dalam solusi bukan masalah itu begitu diperlukan sekarang. Tak melulu pada pribadi, bangsa ini juga banyak masalah. Maka, dalam membangun komunikasi, fokus pada solusi menjadikan dunia lebih produktif dan lebih baik dari sebelumnya. Semoga.

Salam

Yons Achmad
Penulis & Trainer
CEO Akademi Komunikasyik
www.komunikasyik.com
WA: 082123147969