Pengalaman Menjadi Konsultan Media

Pengalaman menjadi konsultan media bagi saya tidak datang tiba-tiba. Ada kisah yang mengawali prosesnya.  Dimulai dari belajar jurnalistik di kampus, ikut Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pers kampus. Hingga kemudian menjadi tim pengelola website kampus. Menulis liputan beragam kegiatan saat bekerja paruh waktu (Part time) di bawah Pusat Komputer Kampus.  Di unit rektorat itu, sempat beberapa kali  jadi fasilitator pelatihan menulis, terutama menulis blog. Sejak mahasiswa saya sudah mulai menjual kolom-kolom blog dan juga kolom untuk media massa.

Lepas dari kampus, tidak melamar kerja. Tapi, menjadi penulis lepas serta mengajar ekskul beberapa SMA  di Jakarta. Setidaknya, ada 4 sekolah yang kemudian rutin menerbitkan majalah sekolah versi cetak. Kemudian, menggagas bisnis media kawasan tapi gagal, menggagas beberapa media komunitas tapi juga gagal. Sempat bekerja jadi redaktur di media Islam, tapi kemudian tutup. Lanjut, menggagas media internal perusahaan versi cetak. Era media cetak usai, lalu pindah menggagas dan membantu menerbitkan media online beberapa klien. Setidaknya sekitar 20-an media online berdiri, berjalan beberapa bulan kemudian tumbang karena kurang bagus dalam menerapkan model bisnisnya.

Kondisi bisnis kurang bersahabat, lalu saya balik seperti orang kabanyakan.  Memutuskan bekerja kantoran, walau sebenarnya tidak saya inginkan.  Kemunduran, tapi apa boleh dikata. Saya menjadi staf public relations (PR) pada sebuah lembaga yang berkantor di BPPT, Thamrin, Jakarta. Kemudian, pindah kantor di daerah Tebet. Saya bekerja kantoran lumayan lama. Pengalaman paling besar yang saya dapatkan ketika bekerja kantoran ini, saya mendapatkan banyak sekali jaringan teman-teman wartawan, baik televisi, radio, cetak maupun online. Begitu juga jaringan tokoh-tokoh nasional sebab di lembaga itu, setiap Rabu digelar diskusi internal membahas beragam persoalan bangsa yang diikuti oleh banyak sekali tokoh yang datang silih berganti.

Sekian lama kerja kantoran, saya memutuskan berhenti. Lalu saya menikah. Kemudian membangun  perusahaan konsultan media. Berjalan selama 5 tahun. Sepanjang tahun itu, sekian pekerjaan yang kita lakukan untuk membantu klien. Mulai dari pembuatan website personal untuk tokoh publik, mengelola website beberapa perusahaan dan rumah sakit, membuat film animasi sosialisasi program, membuat jingle lagu sosialisasi, membuat majalah internal (inhouse magazine), menulis buku biografi dan kisah sukses perusahaan,  sampai membuat “Media Center” untuk pemenangan PILKADA dan terlibat perang opini di media sosial.

 Instansi yang telah bekerjasama diantaranya Kementerian Hukum dan HAM (Kumham), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KPPA), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), beberapa rumah sakit dan sekolah-sekolah. Hanya saja, saya merasa “Brand” yang saya kelola dulu kurang “nendang”. Hingga kemudian saya ubah “Brand” menjadi berbeda. Setidaknya, kedengaran lebih menarik dari sebelumnya. Kini, saya bersama tim siap kembali membantu Anda atau lembaga/perusahaan Anda dengan pekerjaan-pekerjaan sejenis yang pernah kita kerjakan sebelumnya. Kalaupun ada pekerjaan baru yang belum pernah kami kerjakan, saya dan tim juga siap menerima tantangan. Terimakasih.

Salam
Yons Achmad
CEO Komunikasyik.com
WA: 082123147969