Amalan 3 K Di Tahun 2022

kolaborasi

Amalan 3 K di Tahun 2022
Oleh: Yons Achmad
(Pendiri Akademi Komunikasyik)

Setiap orang punya mimpi dan harapan setiap awal tahun. Entah itu yang disimpan dalam hati dan pikiran, ada juga yang  dituliskan.  Saya sendiri tak lelah berharap. Setiap awal tahun selalu menuliskan resolusi baru. Sebuah kebulatan tekat untuk menggapai sebuah impian, capaian atau target-target tertentu.

Selama dua tahun pandemi (2020-2021) bagi saya sudah cukup untuk melakukan refleksi atau perenungan. Sekadar mempraktikkan apa yang dibilang filsuf Aristoteles bahwa “Hidup yang tak direnungi adalah hidup yang tak layak dijalani”.

Resolusi itu sudah tertulis di buku agenda pribadi. Selanjutnya tinggal menjalankannya, cepat atau lambat. Yang penting terus bergerak, tidak diam. Hanya saja, di tahun 2022 ini, saya sedikit menurunkan ego di mana semua hal bisa dikerjakan sendiri bersama tim, tanpa bantuan pihak lain.

Tidak demikian di tahun 2022 ini, saya akan lebih banyak mendengar, menjalin silaturahmi kepada siapa saja dan juga tentu terus membangun kerjasama, sekecil apapun.

Kalau dirumuskan secara gampang, saya akan melakukan 3 K di tahun 2022 ini. Apa itu? Kita bahas secara perlahan ya. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, Komunikasi. Saya percaya, segala masalah, sebesar apapun bisa diselesaikan jika dikomunikasikan. Kepada orang yang tepat, kepada lembaga yang tepat. Bagi seorang muslim, tentu diawali sebelumnya komunikasi dengan Allah (Tuhannya).  Komunikasi, intinya adalah membangun kesepahaman bersama (mutual understanding). Itu sebabnya, dalam komunikasi, yang terpenting bukan seberapa banyak kita bicara, tapi seberapa bijak kita bisa mendengar. Lantas, menemukan dan menjalankan solusi atas beragam permasalahan. Itulah prinsip komunikasi berjejaring.

Kedua, Kolaborasi. Bekerja sendiri itu bisa, tapi tidak menarik. Lagi pula, bekerja sama menjadikan pekerjaan menjadi power full. Itu sebabnya, saya kira, siapapun perlu membuka diri untuk berkolaborasi. Dengan personal atau lembaga terkait. Kolaborasi memungkinkan hasil pekerjaan menjadi lebih baik, berkualitas dan bermakna bagi banyak pihak. Melibatkan dua atau tiga pihak menjadi kita lebih punya harapan atas sebuah keberhasilan.

Ketiga, Kontribusi. Terakhir, tentu saja kontribusi. Ide-ide besar itu baik, rencana-rencana hebat itu perlu. Tapi, pada akhirnya, yang tercatat dalam sejarah adalah kontribusi nyata dalam sebuah karya. Itulah kontribusi. Menjadi penting, bagaimana kita menjadi bagian dalam menyelesaikan beragam persoalan (masalah). Itulah sebaik-baik amal. Seperti dalam ajaran agama, bahwa manusia terbaik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi sesamanya.

Beberapa hal di atas memang bukan hal yang baru, bukan hal yang wah. Hanya rumus sederhana saja. Bagi saya semacam monolog saja. Sebagai pengingat, sejauh mana bisa menjalankan 3 hal sederhana itu (Komunikasi, Kolaborasi, Kontribusi),  sebagai sebuah ikhtiar untuk mencapai derajat kehidupan yang lebih baik dan lebih berkualitas lagi.