3 Personal Branding yang Perlu Anda Lakukan

yons achmad

Bagaimana Anda ingin dikenal publik? Atau bagaimana publik mengenal diri Anda. Itulah yang dinamakan dengan personal branding (Citra diri). Ya, Anda ingin dicitrakan sebagai apa atau bagaimana kondisi sekarang publik menilai Anda. Lebih banyak dikenal sebagai apa. Dalam urusan bisnis, personal branding ini penting sebab akan memudahkan langkah orang lain bekerjasama dengan Anda karena mengetahui kompetensi dan fokus Anda.

Dalam usaha mempraktikkan personal branding, setidaknya, ada tiga macam upaya penting yang perlu Anda lakukan. Sebuah upaya yang berangkat dari bagaimana Anda melihat diri sendiri. Kompetensi terbesar apa yang ada di dalam diri Anda, kemudian coba dikenalkan kepada publik melalui serangkaian saluran media yang ada. Tak hanya media konvensional seperti televisi, radio, media cetak, media online. Kini, bahkan kita lebih mudah mencitrakan diri  dengan adanya media sosial (Twitter, Facebook, Instagram, Youtube). Kita mulai upayanya satu persatu.

Pertama, pemikiran. Usaha yang dilakukan adalah melongok ke dalam diri Anda. Pemikiran atau ilmu terkuat apa yang Anda miliki. Hal ini terkait dengan bagaimana latarbelakang pendidikan bisa membangun otoritas ketika Anda berbicara atau menulis. Tak hanya terkait dengan latarbelakang yang sifatnya formal, pengalaman menjalani aktivitas sekian lama juga bisa membangun otoritas Anda sehingga layak berbicara dan menulis sebagai referensi publik lalu dipercaya banyak orang karena memang terbukti kebenarannya.

Seorang Onno w. Purbo Doktor dan mantan dosen ITB yang belajar bidang IT, maka wajar ketika dirinya bicara soal IT, dipercaya publik apalagi pengalamannya bergelut dibidang itu tak diragukan lagi selain juga banyak karya buku seputar IT ditulisnya. Tapi, seorang lulusan teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) seperti Ivan Lanin tetap dipercaya sebagai pakar bahasa walau latarbelakang pendidikannya tidak ada kaitanya sama sekali dengan bahasa Indonesia. Kenapa itu bisa terjadi? Karena dia sekian lama aktif sebagai pengelola salah satu situs bahasa dan rajin berkomentar, menulis serta memberikan tips-tips seputar bahasa Indonesia di media sosial.

Kedua, keterampilan. Sebuah keterampilan juga bisa menjadi basis pencitraan diri Anda. Di media sosial, kita kenal Derry Sulaiman, seorang penceramah yang awalnya adalah seorang musisi metal. Kemudian setelah “hijrah” dikenal sebagai pencipta lagu-lagu religi. Dia juga ternyata punya keterampilan melukis kaligrafi. Lewat akun insagramnya dia beberapa kali memposting saat melukis kaligrafi itu. Kemudian, hasilnya ditawarkan untuk dilelang mulai dari harga 1 juta. Nah, Anda juga bisa begitu. Sekarang lihat dan longok keterampilan diri atau mungkin hobi Anda. Sudah ketemu? Bagus.

Ketiga, penampilan. Yang ini memang tidak terkait langsung dengan bagaimana karir bisa meroket berkat personal branding. Tapi lihat misalnya dulu ada pelukis Pak Tino Sidin atau sastrawan Putu Wijaya dengan topi petnya.  Atau Sudjiwotedjo dengan jaket dan topi khasnya. Begitu juga, misalnya Atta Halilintar dengan kacamata dan ikat kepala khasnya. Begitulah mereka mencoba membangun personal branding untuk mudah dikenali publik.

Begitulah. Saya juga begitu, latarbelakang pendidikan saya ilmu komunikasi, maka saya akan fokus ke ranah ini. Sedangkan, keterampilan saya menulis. Dengan kedua hal inilah saya mencoba berkelana di dunia maya menyapa semua. Saya menulis kolom-kolom analisis seputar komunikasi, juga memberikan pelatihan seputar komunikasi, humas dan media. Selain itu, saya juga menulis biografi dan kisah sukses perusahaan. Soal penampilan, setelah berganti-ganti “gaya”, kini ketika menjadi pembicara publik saya lebih suka memakai kaos oblong warna hitam plus blazer kasual sederhana, serta celana kasual warna hitam juga. Itu saja dan saya nyaman dengan penampilan semacam itu. Kini, giliran Anda, mau dicitrakan seperti apa? Selamat mencoba.

Yons Achmad

(Praktisi Komunikasi. CEO Komunikasyik.com)